| |||||
| |||||
Okyakusama, moshimoshi.netne.net e Youkoso!!! | |||||
BAB 2 HAKEKAT PENDIDIKAN KONSEPSI PENDIDIKAN Ada beberapa konsep dasar tentang pendidikan, yaitu: - Pendidikan berlangsung seumur hidup (lifelong education). - Keluarga, masyarakat dan pemerintah bertanggungjawab atas pendidikan. - Pendidikan merupakan keharusan. Pendidikan pada hakekatnya mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan melatih. Oleh karena itu pendidikan erat kaitannya dengan pengajaran dan pelatihan. Pendidikan = kegiatan mengolah hati anak didik. Pengajaran = kegiatan mengolah otak anak didik. Pelatihan = kegiatan mengolah lidah dan tangan anak didik. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai usaha mentransformasikan nilai-nilai. Nilai-nilai yang akan ditransformasikan itu mencakup nilai-nilai religi, budaya, pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Manusia perlu mendapatkan pendidikan karena: - Manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan tidak berdaya. - Manusia lahir tidak langsung dewasa. - Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial. - Manusia pada hakekatnya dapat dididik. Oleh karena itu hanya manusia saja yang dapat memperoleh pendidikan. PENGERTIAN PENDIDIKAN Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Mendidik adalah membantu anak dengan sengaja (dengan jalan membimbing, membantu dan memberi pertolongan) agar ia menjadi manusia dewasa, susila, bertanggungjawab dan mandiri. Dewasa yang dimaksud adalah: - dewasa pedagogis (menyadari dan mengenali diri sendiri atas tanggung jawab sendiri) - dewasa biologis (mampu mengadakan keturunan) - dewasa psikologis (fungsi kejiwaan telah matang) - dewasa sosiologis (telah memenuhi syarat untuk hidup bersama yang telah ditentukan masyarakat) Ilmu pendidikan diarahkan kepada perbuatan mendidik yang bertujuan. Tujuan itu ditentukan oleh nilai yang dijunjung tinggi oleh seseorang. Sedangkan nilai itu sendiri merupakan ukuran yang bersifat normatif, maka dapat kita tegaskan bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu yang bersifat normatif. Ilmu pendidikan juga memerlukan pemikiran teoritis, yaitu pemikiran yang disusun secara teratur dan sistematis. Suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang disebut sub-sistem. Sebagai suatu sub-sistem pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut: UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN 1. Peserta didik 2. Pendidik 3. Tujuan Menurut Langeveld, ada beberapa macam tujuan pendidikan. a. Tujuan umum/tujuan sempurna= Tujuan yang berakar dari tujuan hidup yaitu membentuk manusia yang dewasa, susila, mandiri, dan bertanggungjawab. b. Tujuan tidak sempurna= Tujuan yang mencakup segi-segi tertentu seperti kesusilaan, keagamaan, kemasyarakatan, keindahan, dll. c. Tujuan sementara= Tujuan yang merupakan pijakan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. d. Tujuan perantara= Tujuan yang ditentukan untuk mencapai tujuan sementara. e. Tujuan insidental= Tujuan yang berkaitan dengan keadaan dalam proses mencapai tujuan umum. f. Tujuan khusus= Pengkhususan dari tujuan umum. 4. Isi pendidikan Adalah segala sesuatu yang oleh pendidik langsung diberikan kepada peserta didik dan diharapkan untuk dikuasai peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Materi tersebut harus sesuai dengan tujuan pendidikan dan sesuai dengan peserta didik. 5. Metode 6. Lingkungan Sumber: Munib, Achmad. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Press | |||||
| |||||
Minggu, 11 September 2011
hakekat PENDIDIKAN
Langganan:
Postingan (Atom)