Selasa, 08 Mei 2012

“Pengadaan Bahan Pustaka ”


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan observasi ini dengan judul “Pengadaan Bahan Pustaka di MTsN koto tangah” dalam mata kuliah Manajemen Perpustakaan dan Laboratorium.
            Laporan observasi ini masih jauh dari kesempurnaan dan tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Sulastri, S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan observasi  ini, serta kepada semua pihak MTsN Koto Tangah yang telah mendukung dan mencurahkan idenya, sehingga hasil observasi ini dapat penulisan selesaikan dengan baik.
            Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan observasi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan observasi berikutnya. akhir kata, penulis berharap semoga laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.


Padang,  Mei 2012

Elva riwan



DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR...................................................................................... ………i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN    
A.    Latar Belakang masalah.............................................................................. 1
B.     Tujuan Observasi........................................................................................ 2
C.     Manfaat Observasi...................................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka........................................................ 4
B.     Tujuan Penyusunan Kurikulum  ................................................................. 5
C.     Prinsip Pengembangan KTSP  ................................................................... 5

BAB III TEMUAN OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A.    Temuan Observasi....................................................................................... 7
B.     Pembahasan................................................................................................. 8
1.      Struktur Kurikulum................................................................................ 9
2.      Muatan Kurikulum............................................................................... 12

BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................................... 17
B.     Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang semakin meningkat dalam hal pola memperoleh informasi dan arus globalisasi yang menyebabkan semakin luasnya informasi dalam berbagai jenis maupun bentuk media, telah memberikan tantangan besar bagi perpustakaan MTsN Koto Tangah untuk melalukan pengembangan dalam layanan yang diberikan untuk pengadaan bahan pustaka maupun peranannya sebagai media informasi yang memberikan layanan informasi. Perpustakaan MTsN Koto Tangah mempunyai koleksi-koleksi buku yang setiap semester mengadakan penambahan koleksi buku berdasarkan masukan dan kebutuhan dari guru-siswa.
Perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi dengan baik sebagai sumber informasi dan sumber belajar apabila di perpustakaan sekolah tersedia bahan pustaka yang menunjang kegiatan belajar. Dengan adanya bahan pustaka ini murid dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Bahan pustaka yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa adalah bahan pustaka yang secara terus-menerus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.
Pengadaan bahan pustaka adalah upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan pustaka. Upaya peningkatan kualitas bahan pustaka dilakukan dengan mengadakan bahan pustaka yang belum dimiliki atau yang terbaru sesuai dengan perkembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi, Sebaliknya peningkatan kuantitas bahan pustaka adalah upaya peningkatan jumlah bahan pustaka agar kebutuhan warga sekolah dapat dipenuhi.
Dalam menjalankan semua kegiatan perpustakaan, peran sumber daya manusia sangat penting maka diperlukan sumber daya manusia yang professional dan handal dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi
B.     Tujuan Observasi
Tujuan dari penulisan laporan observasi ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui pengadaan bahan pustaka  di sekolah MTsN Koto Tangah.
2.      Mengetahui perencanaan pengadaan bahan pustaka MTsN Koto Tangah.
3.      Mengetahui pengadaan pustaka sekolah dengan teori yang ada.
C.    Manfaat Observasi
Manfaat dari observasi ini adalah :
1.      Bagi penulis
a.       Dengan mempelajari pengadaan bahan pustaka di perpustakaan MTsN Koto Tangah, maka penulis dapat memahami cara pengadaan bahan pustaka.
b.      Dapat mengetahui cara pengadaan bahan pustaka di MTsN Koto Tangah
c.       Dapat mengetahui apa saja bahan pustaka yang perlu disediakan di perpustakaan MTsN Koto Tangah.

2.      Bagi sekolah
a.       Sebagai tukar fikiran antara pihak pengelola pustaka sekolah dan mahasiswa
b.      Akan lebih mengetahui sejauhmana pengadaan bahan pustaka yang ada di MTsN Koto Tangah












BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Pengertian Layanan
Layanan perpustakaan berarti penyediaan bahan pustakan secara tepat dan akurat, sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa perpustakaan. Ada berbagai pendapat yang mengatakan bahwa layanan perpustkaan merupakan citra dari suatu perpustakaan. Dengan kata lain perpustakaan identik dengan layanan, karena tidak ada perpustkaan.

B.     Tujuan dan Fungsi Layanan
Tujuan perpustakaan memberikan layanan bahan pustaka kepada masyarakat pemakai adalah agar bahan yang telah dimiliki perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Layanan perpustakaan berfunsi mempetemukan pembaca degan bahan pustaka yang dibutuhkan dan diminati.
Tujuan dan fungsi layanan perpustakaan sekolah adalah menyajikan informasi guna kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar, rekreasi bagi siswa-siswi, dengan menpergunakan bahan pustaka yang ada di perpustakaan tersebut, serta bimbingan dan peningkatan minat baca. Kegiatan layanan diperpustakaan sekolah meliputi, peminjaman buku, melayani kebutuhan pelajaran dalam kelas, dan menyediakan sumber informasi lainya.
C.    Unsur-Unsur Layanan
Untuk menujang keberhasilan layanan diperlukan beberapa pendukung, antara lain :
1.     Fasilitas
kegiatan layanan harus dilengkapi fasilitas yang memadai agar tujuan dan fungsi perpustakaan dapat terpenuhi. Sebagai sarana utama adalah ruangan yang sesuai dengan jumlah koleksi dan jumlah pemakainya. Selain itu juga diperlukan perbotan atau perlengkapan untuk layanan antara lain rak buku, kersi dan meja baca.
2.     Koleksi
Koleksi merupakan unsur utama dalam penyelenggara kegiatan layanan diperpustakaan. Keberadaan koleksi di layanan harus dibina, dirawat, diatur secara tepat sehingga memudahkan pemakai dalam mencari koleksinya, isi koleksi dapat berupa buku, majalah, surat kabar, karya rekam, peta, lukisan dan sebagainya
3.    Petugas Layanan
Petugas layanan merupakan penggerak dan penyelenggara kegiatan layanan, petugas dibagian layanan dituntut cekatan, terampil, ramah, berwawasan luas, rajin, cepat tanggap, dan siap membantuk pemakai dalam menemukan informasi yang sedang dibutuhkan
4.    Pemakai
Pemakai merupakan unsur pendukung dan penentu dalam kegiatan layanan perpustakaan. Pemakai sebagai anggota masyarakat memerlukan layanan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya, oleh karena itu pustakawan harus mempu mengenali kebutuhan informasi bagi pemakai











BAB III
TEMUAN OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A.           TEMUAN OBSERVASI

Pada saat melakukan observasi di MTsN Koto Tangah penulis mendapat kesempatan melakukan wawancara dengan tenaga pengelola perpustakaan. Sebelum tahun 2005, perpustakaan MTsN Koto Tangah menempati salah satu ruang lokal sebagai ruangan perpustakaan. Sekolah MTsN Koto Tangah belum mempunyai petugas khusus dalam bidang tenaga kepustakaan, tapi sudah ada. Koordinator perpustakaan, seorang guru bidang studi tertentu, sehingga administrasi dan pengelolaannya masih sangat sederhana. Jam buka perpustakaan senin-sabtu pada pukul 07.00 - 14.00 wib kecuali hari jumat pada pukul 07.00 -12.00 wib.
            Syarat meminjam buku perpustakaan MTsN Koto Tangah adalah sebagai berikut :
1.      Harus memiliki kartu anggota perpustakaan
2.      Tidak ada pembatasan peminjaman buku bagi setiap anggota yang akan meminjam buku
3.      Bagi yang meminjam buku satu kali dalam sebulan harus melaporkan peminjaman bukunya jika memperpanjang masa peminjaman
4.      Keterlambatan pengembalian akan dikenakan denda sejumlah uang 200/hari
Sekolah melakukan pengenalan terhadap tata cara peminjaman buku pada setiap anggota pustaka pada saat Masa Orientasi Siswa (MOS) disaat itu dilakukan pembimbingan, kartu anggota yang dimiliki oleh setiap anggota tetap hanya satu dan peminjaman bukupun tidak dibatasi selagi buku tersebut masih ada ketersediaannya di perpuatakaan. Pengadaan bahan pustaka di MTsN Koto Tangah berupa buku-buku penunjang,  paket dan multimedia seperti VCD Televisi.
Perpustakaan MTS Negeri Koto Tangah mulai berbenah setelah mempunyai petugas yang pernah mengelola perpustakaan sekolah (honorer) dan juga bidang pustaka pada tahun 2005 hingga sekarang MTS Negeri Koto Tangah telah mempunyai ruangan pustaka khusus yang lebih layak dari sebelumnya. Perpustakaan MTS Negeri Koto tangah dari tahun ke tahun terus berbenah diri setelah tahun 2005 perpustakaan itu dibuat dan diresmikan, setiap tahunnya terus menambah koleksi baik secara aktif (membeli / mohon sumbangan koleksi) maupun pasif (bantuan dari pemerintah). Dana untuk pengembangan penambahan koleksi-koleksi buku Perpustakaan ini diperoleh dari dana BOS (bantuan operasional sekolah) dan sumbangan dari Depertemen Agama.

Dalam pengadaaan bahan pustaka, Perpustakaan MTsN Koto Tangah bekerja sama dengan perpustakaan daerah dan kantor arsip. perpustakaan daerah dan kantor arsip meminjamkan buku-bukunya dalam jangka waktu sekali dalam sebulan. Setiap bulannya buku-buku dari perpustakaan daerah datang ke sekolah untuk di pinjamkan ke sekolah dalam jangka waktu sebulan. Pelaksanaan penukaran buku dilakukan sebulan sekali dan dikembalikan lagi ditukar dengan buku-buku pinjaman yang baru.

Adapun perolehan pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan MTsN Koto Tangah dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan cara :

a.      Pembelian.

Biaya pembelian biasanya berasal dari bantuan operasional sekolah (BOS) dan Depertemen Agama.

b.      Hadiah.

Hadiah dapat diperoleh dari warga sekolah seperti siswa guru dan karyawan dan juga dari masyarakat maupun dari depertemen pendidikan setempat.

c.       Tukar-menukar.

Tukar menukar bahan pustaka dilakukan antar perpustakaan atau instansi dari perpustakaan daerah dan kantor arsip.

              Jenis-jenis buku yang ada di sekolah buku penunjang dan buku paket. Buku penunjang yang berisi tentang buku cerita-cerita, majalah, koran dan lain sebagainya. Jumlah buku penunjang tersebut persediaanya belum memadai ketersediaannya di perpustakaan MTsN Koto Tangah, perpustakaan MTsN Koto Tangah lebih mengutamakan buku-buku paket dikarenakan dapat digunakan dalam jangka waktu setahun oleh siswa.

Tenaga Pengelola Perpustakaan MTsN Koto Tangah yaitu :
Kepala Perpustakaan             : Usmadinarti Hmd. (Sarjana, D3 Perpustakaan IAIN Padang)
1.      Melayani siswa atau guru yang meminjam buku
2.      Memelihara dan memperhatikan buku yang rusak
3.      Menciptakan suasana aman dan nyaman
4.      Mencatat buku yang rusak
5.      Membuat laporan tentang perpustakaan sesuai isi buku
Bagian Administrasi              : Ria Hardesi (Honorer, MAN)
Bagian Pengolahan/ Teknis   : Harmon

Pengolahan Bahan Pustaka Di Perpustakaan MTsN Koto Tangah Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh suatu perpustakaan sebelum melakukan kegiatan pelayanan kepada pengguna. Kegiatan pengolahan bahan pustaka bertujuan untuk memudahkan penemuan kembali bahan pustaka tersebut.

Pengolahan bahan pustaka merupakan langkah yang harus dilakukan dalam suatu perpustakaan, sejak bahan pustaka datang ke perpustakaan sampai saat siap untuk dimanfaatkan atau dipinjam oleh pemakai. Menurut teori yang diperoleh setiap bahan pustaka yang masuk menjadi milik perpustakaan, oleh karena itu bahan pustaka tersebut harus diinventarisasi/registrasi. Pencatat bahan pustaka biasanya dilakukan pada buku induk, yaitu buku folio bergaris yang dibagi ke dalam kolom-koom untuk mencatat identitas bahan pustaka.
Kegunaan dari buku induk tersebut adalah untuk mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki baik menurut judul maupun ekspemplar. Di bagian Perpustakaan MTsN Koto Tangah koleksi buku dicatat 2 eksemplar saja untuk buku yang sama, dengan alasan untuk efisiensi tenaga dan waktu. Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah bahan pustaka tersebut selesai diproses oleh tim pengadaan atau penerimaan.

B.            PEMBAHASAN

1.      CARA PENGADAAN BAHAN PUSTAKA
Cara pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan dengan membeli, hadiah, hibah, menyewa dari perpustakaan sekolah lain, dan sebagainya. Berikut diuraikan cara pengadaan bahan pustaka.
a)      Pembelian
Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan dengan membeli merupakan cara terbaik. Dengan cara ini perpustakaan sekolah dapat memilih buku yang benar-benar dibutuhkan. Cara pembelian ada dua macam, yaitu pembelian secara langsung dan pembelian secara tidak langsung.
1.      Pembelian secara langsung adalah pembelian langsung di toko buku dengan membawa daftar buku yang dibutuhkan atau langsung membeli di lokasi-lokasi pameran buku.
2.      Pembelian secara tidak langsung adalah pembelian melalui rekanan atau mengajukan pemesanan pembelian ke penerbit/ toko buku. Dalam pemesanan buku perlu dicantumkan judul buku, nama pengarang, edisi atau jilid, penerbit dan tahun terbit, serta jumlah dan harga satuan.
Pengadaan bahan pustaka di MTsN Koto Tangah dilakukan oleh perpustakaan yang langsung dibeli dari distributor atau toko buku

b)     Hadiah/Sumbangan
Selain dengan cara membeli, buku perpustakaan sekolah juga dapat diperoleh melalui hadiah/sumbangan dari perseorangan dan organisasi atau lembaga tertentu. Pengadaan melalui hadiah/sumbangan/hibah dapat dilakukan dengan:
1.      Meminta sumbangan dari murid baru yang akan masuk sekolah, murid yang akan lulus, dan alumni.
2.      Meminta sumbangan dari warga sekolah.
3.      Hadiah/sumbangan dari dewan sekolah atau komite sekolah. Permintaan hadiah/sumbangan ini dapat ditujukan pada waktu rapat anggota dewan/komite sekolah, atau langsung diajukan kepada ketua dewan/komite sekolah.
4.      Hadiah/sumbangan dari penerbit. Untuk memperoleh hadiah atau sumbangan ini, pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada penerbit yang bersangkutan.
5.      Hadiah atau sumbangan dari lembaga pemerintah atau lembaga swasta, seperti Pusat Bahasa Depdiknas, Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI), dengan mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada pimpinan lembaga tersebut.
c)      Tukar-menukar
Untuk memperoleh tambahan koleksi perpustakaan sekolah, dapat dilakukan kerja sama dengan perpustakaan lain. Hubungan kerja sama berupa saling tukar buku yang berlebihan atau kurang manfaatnya bagi suatu perpustakaan sekolah. Buku seperti ini dapat ditukarkan dengan perpustakaan sekolah lainnya.
                        Perpustakaan MTsN Koto Tangah dalam pengadaaan bahan pustaka bekerja sama dengan perpustakaan daerah dan kantor arsip untuk pertukaran buku baru, perpustakaan daerah dan kantor arsip meminjamkan buku-bukunya dalam jangka waktu sekali dalam sebulan.
d)     Menerima Titipan
Perpustakaan sekolah dapat menerima titipan buku dari siapapun, misalnya dari tokoh masyarakat/instansi pemerintah sepanjang buku yang dititipkan dapat menunjang pelaksanaan belajar-mengajar.
Bahan pustaka yang perlu disediakan di perpustakaan sekolah antara lain sebagai berikut.
1.  Bahan pustaka berbentuk buku
a)      Buku-buku referensi, seperti kamus, ensiklopedia, biografi, dan almanak
b)      Buku-buku ilmu dan pengetahuan (non fiksi), seperti agama, ilmu-ilmu sosial, bahasa, ilmu-ilmu  murni, ilmu-ilmu terapan/ teknologi, seni, rekreasi, olah raga, kesusasteraan, sejarah, ilmu bumi, dan biografi.
c)      Buku-buku fiksi, seperti buku cerita, novel, cerpen, dan sebagainya.

2.  Bahan pustaka bukan buku
a)         Surat kabar, misalnya Kompas, Republika, Merdeka, Media Indonesia, dan sebagainya.
b)        Majalah, misalnya Tempo, Gatra, dan sebagainya.
c)         Kliping, misalnya tentang kepemudaan, kesenian, olahraga, perekonomian,
d)        Alat peraga, misalnya Globe, peta, gambar, model, AVA (Audio Visual Aids), radio, televisi, video tape recorder, overhead projector.
e)         Piringan hitam, CD, kaset, disket, film strip, dan sebagainya.

Pada umumnya murid lebih senang membaca buku fiksi daripada buku non fiksi. Untuk memotivasi siswa datang ke perpustakaan, pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan sekolah diharapkan dapat mengadakan buku fiksi dan buku non fiksi dalam jumlah yang seimbang. Misalnya, jumlah buku fiksi 30 sampai 40 persen dari jumlah koleksi, sedangkan jumlah buku non fiksi 60 sampai 70 persen dari jumlah koleksi yang ada

2.      PERENCANAAN PENGADAAN BAHAN PUSTAKA
Secara umum, perencanaan berarti suatu proses menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan pengadaan bahan pustaka adalah proses menentukan usaha yang akan dilakukan untuk memperoleh bahan pustaka dalam rangka terselenggaranya perpustakaan sekolah dengan sebaik-baiknya.
Perencanaan yang dilakukan perpustakaan MTsN Koto Tangah sudah dilakukan mulai dari pengadaan buku penunjang dan paket sampai dengan pengelolaannya. Dalam perencanaan pengadaan bahan pustaka, ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan MTsN Koto Tangah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut yaitu :

1)      Inventarisasi Bahan Pustaka yang Harus Dimiliki
Langkah pertama dalam perencanaan pengadaan bahan pustaka adalah mengiventarisasi bahan pustaka yang harus dimiliki perpustakaan sekolah. Untuk menginventarisasi bahan pustaka ini pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan dapat berpedoman pada buku yang memuat daftar bahan pustaka. Beberapa buku yang memuat daftar bahan pustaka, misalnya "Koleksi Dasar Untuk Perpustakaan MTsN Koto Tangah, Bibliografi, Katalog Penerbit, Daftar Majalah, Daftar Buku dengan Anotasi”. Oleh karena itu, setiap perpustakaan perlu memiliki daftar bahan pustaka untuk dijadikan pedoman dalam perencanaan pengadaan bahan pustaka.
2)      Inventarisasi Bahan Pustaka yang Dimiliki
Langkah kedua dalam perencanaan pengadaan bahan pustaka adalah menginventarisasi bahan pustaka yang sudah dimiliki di perpustakaan sekolah. Untuk menginventarisasi bahan pustaka ini pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan dapat berpedoman pada Buku Induk Bahan Pustaka Perpustakaan sekolah.” Perpustakaan sekolah harus dapat menginventarisasi bahan pustaka ke dalam buku induk bahan pustaka. Jika ini belum dilakukan, maka pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan harus menginventarisasi semua bahan pustaka dan melakukan penyiangan bahan pustaka yang sudah tidak sesuai atau kadaluarsa/rusak. Ini tentunya akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, sedini mungkin semua bahan pustaka yang baru diterima harus dimasukkan ke dalam buku induk bahan pustaka.
3)      Analisis Kebutuhan Bahan Pustaka
Berdasarkan inventarisasi bahan pustaka tersebut, ditugaskan mengelola di perpustakaan dapat mengiventarisasi bahan pustaka yang dibutuhkan. Bahan pustaka yang dibutuhkan adalah bahan pustaka yang seharusnya dimiliki perpustakaan, tetapi bahan pustaka tersebut belum tersedia di perpustakaan sekolah. Cara yang dapat ditempuh untuk menganalisis bahan pustaka yang dibutuhkan adalah membandingkan antara hasil inventarisasi bahan pustaka yang sudah dimiliki dan inventarisasi bahan pustaka yang harus dimiliki.
4)      Menetapkan Prioritas
Apabila hasil analisis kebutuhan bahan pustaka menunjukan bahwa bahan pustaka yang dibutuhkan sangat banyak, sementara dana yang ada tidak cukup, maka perlu dibuatkan prioritas kebutuhan. Dengan cara ini dapat ditetapkan bahan pustaka yang harus segera diusahakan. Beberapa hal yang perlu dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan prioritas adalah sebagai berikut.
1.      Kurikulum
2.      Bakat dan minat murid
3.      Pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan
4.      Tingkat usia murid
5.      Sumber pengadaan bahan pustaka
6.      Keadaan ruang dan peralatan perpustakaan sekolah
7.      Anggaran yang tersedia untuk pengadaan bahan pustaka

Dalam perencanaan, khususnya pada waktu menentukan prioritas, pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan harus mampu memilih buku yang berkualitas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan baik tidaknya suatu buku adalah sebagai berikut.
  1. Isi dan ruang lingkup isi buku
  2. Validitas dan kemutakhiran isi buku
  3. Sistematika penyajian
  4. Kemampuan pengarang
  5. Penerbit
  6. Kelengkapan buku, misalnya indek, ilustrasi, dan lampiran
  7. Kualitas sampul dan kertas
  8. Edisi dan tahun terbit

BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Cara pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan dengan membeli, hadiah, hibah, menyewa dari perpustakaan sekolah lain, dan sebagainya. Berikut diuraikan cara pengadaan bahan pustaka.
a)      Pembelian
1.      Pembelian secara langsung
2.      Pembelian secara tidak langsung
Pengadaan bahan pustaka di MTsN Koto Tangah dilakukan oleh perpustakaan yang langsung dibeli dari distributor atau toko buku

b)     Hadiah/Sumbangan
Selain dengan cara membeli, buku perpustakaan sekolah juga dapat diperoleh melalui hadiah/sumbangan dari perseorangan dan organisasi atau lembaga tertentu.
c)      Tukar-menukar
                        Perpustakaan MTsN Koto Tangah dalam pengadaaan bahan pustaka bekerja sama dengan perpustakaan daerah dan kantor arsip untuk pertukaran buku baru, perpustakaan daerah dan kantor arsip meminjamkan buku-bukunya dalam jangka waktu sekali dalam sebulan.
d)     Menerima Titipan
Perpustakaan sekolah dapat menerima titipan buku dari siapapun, misalnya dari tokoh masyarakat/instansi pemerintah sepanjang buku yang dititipkan dapat menunjang pelaksanaan belajar-mengajar.
Bahan pustaka yang perlu disediakan di perpustakaan sekolah antara lain sebagai berikut.
1.      Bahan pustaka berbentuk buku
2.      Bahan pustaka bukan buku

Perencanaan yang dilakukan perpustakaan MTsN Koto Tangah sudah dilakukan mulai dari pengadaan buku penunjang dan paket sampai dengan pengelolaannya. Dalam perencanaan pengadaan bahan pustaka, ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan MTsN Koto Tangah.
Langkah-langkah perencanaan pengadaan bahan pustaka tersebut adalah sebagai berikut yaitu :
1.      Inventarisasi Bahan Pustaka yang Harus Dimiliki
2.      Inventarisasi Bahan Pustaka yang Dimiliki
3.      Analisis Kebutuhan Bahan Pustaka
4.      Menetapkan Prioritas

B.     SARAN
Pelayanan pengadaan bahan perpustakaan lebih ditingkatkan lagi baik itu buku-buku koleksi dan buku penunjang lainnya agar informasi yang ada di perpustakaan sekolah lebih dapat berkembang bagi siswa-siswi warga sekolah. Dengan adanya bahan pustaka yang memadai siswa dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Bahan pustaka yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa adalah bahan pustaka yang secara terus-menerus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Oleh karena itu pengadaan bahan pustaka perlu terus dibenahi dan dikembangkan pengadaannya di dalam lingkungan perpustakaan sekolah.





DAFTAR PUSTAKA

Basuki, S. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. PT. Gramedia, Pustaka Utama. Jakarta
Setiarso, Bambang. 2003. Perpustakaan Khusus dan hak memperoleh informasi. Makalah
Lasa Hs.2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media.
Lasa Hs. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Pinus Book.
Sumantri, M.T. 2002. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik. Jakarta : Sagung Seto.
Yusuf , Pawit M. & Yaya Suhendar. 2007. Pedoman penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Kencana Prenada Media.