KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis
ucapkan kehadiran Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan observasi ini dengan judul “Pengadaan
Bahan Pustaka di MTsN koto tangah” dalam mata kuliah Manajemen Perpustakaan
dan Laboratorium.
Laporan observasi ini
masih jauh dari kesempurnaan dan tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan
dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada Sulastri, S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam penulisan observasi
ini, serta kepada semua pihak MTsN Koto Tangah yang telah mendukung dan
mencurahkan idenya, sehingga hasil observasi ini dapat penulisan selesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan laporan observasi ini. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan
observasi berikutnya. akhir kata, penulis berharap semoga laporan observasi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Padang,
Mei 2012
Elva riwan
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR...................................................................................... ………i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang masalah.............................................................................. 1
B.
Tujuan Observasi........................................................................................ 2
C.
Manfaat Observasi...................................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka........................................................ 4
B.
Tujuan Penyusunan Kurikulum ................................................................. 5
C.
Prinsip Pengembangan KTSP ................................................................... 5
BAB III TEMUAN OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A.
Temuan Observasi....................................................................................... 7
B.
Pembahasan................................................................................................. 8
1.
Struktur Kurikulum................................................................................ 9
2.
Muatan Kurikulum............................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................... 17
B.
Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang semakin meningkat dalam hal pola memperoleh informasi dan
arus globalisasi yang menyebabkan semakin luasnya informasi dalam berbagai
jenis maupun bentuk media, telah memberikan tantangan besar bagi perpustakaan
MTsN Koto Tangah untuk melalukan pengembangan dalam layanan yang diberikan
untuk pengadaan bahan pustaka maupun peranannya sebagai media informasi yang
memberikan layanan informasi. Perpustakaan MTsN Koto Tangah mempunyai
koleksi-koleksi buku yang setiap semester mengadakan penambahan koleksi buku
berdasarkan masukan dan kebutuhan dari guru-siswa.
Perpustakaan sekolah akan
dapat berfungsi dengan baik sebagai sumber informasi dan sumber belajar apabila
di perpustakaan sekolah tersedia bahan pustaka yang menunjang kegiatan belajar.
Dengan adanya bahan pustaka ini murid dapat belajar dan mencari informasi yang
diinginkan. Bahan pustaka yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa adalah
bahan pustaka yang secara terus-menerus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.
Pengadaan bahan pustaka adalah upaya
meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan pustaka. Upaya peningkatan kualitas
bahan pustaka dilakukan dengan mengadakan bahan pustaka yang belum dimiliki
atau yang terbaru sesuai dengan perkembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi,
Sebaliknya peningkatan kuantitas bahan pustaka adalah upaya peningkatan jumlah
bahan pustaka agar kebutuhan warga sekolah dapat dipenuhi.
Dalam menjalankan semua kegiatan perpustakaan, peran sumber daya manusia
sangat penting maka diperlukan sumber daya manusia yang professional dan handal
dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi
B.
Tujuan Observasi
Tujuan dari penulisan laporan observasi ini adalah sebagai
berikut :
1.
Mengetahui pengadaan bahan pustaka di sekolah MTsN Koto Tangah.
2.
Mengetahui perencanaan pengadaan bahan pustaka MTsN Koto
Tangah.
3.
Mengetahui pengadaan pustaka sekolah dengan teori yang ada.
C.
Manfaat Observasi
Manfaat dari observasi ini adalah :
1.
Bagi penulis
a.
Dengan mempelajari pengadaan bahan pustaka di perpustakaan MTsN
Koto Tangah, maka penulis dapat memahami cara pengadaan bahan pustaka.
b.
Dapat mengetahui cara pengadaan bahan pustaka di MTsN Koto
Tangah
c.
Dapat mengetahui apa saja bahan pustaka yang perlu disediakan
di perpustakaan MTsN Koto Tangah.
2.
Bagi sekolah
a.
Sebagai tukar fikiran antara pihak pengelola pustaka sekolah
dan mahasiswa
b.
Akan lebih mengetahui sejauhmana pengadaan bahan pustaka yang
ada di MTsN Koto Tangah
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Layanan
Layanan perpustakaan berarti penyediaan
bahan pustakan secara tepat dan akurat, sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa
perpustakaan. Ada berbagai pendapat yang mengatakan bahwa layanan perpustkaan
merupakan citra dari suatu perpustakaan. Dengan kata lain perpustakaan identik
dengan layanan, karena tidak ada perpustkaan.
B.
Tujuan dan Fungsi
Layanan
Tujuan perpustakaan memberikan layanan bahan
pustaka kepada masyarakat pemakai adalah agar bahan yang telah dimiliki
perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Layanan perpustakaan
berfunsi mempetemukan pembaca degan bahan pustaka yang dibutuhkan dan diminati.
Tujuan dan fungsi layanan perpustakaan
sekolah adalah menyajikan informasi guna kepentingan pelaksanaan proses belajar
mengajar, rekreasi bagi siswa-siswi, dengan menpergunakan bahan pustaka yang
ada di perpustakaan tersebut, serta bimbingan dan peningkatan minat baca.
Kegiatan layanan diperpustakaan sekolah meliputi, peminjaman buku, melayani
kebutuhan pelajaran dalam kelas, dan menyediakan sumber informasi lainya.
C.
Unsur-Unsur Layanan
Untuk menujang
keberhasilan layanan diperlukan beberapa pendukung, antara lain :
1. Fasilitas
kegiatan layanan harus dilengkapi
fasilitas yang memadai agar tujuan dan fungsi perpustakaan dapat terpenuhi.
Sebagai sarana utama adalah ruangan yang sesuai dengan jumlah koleksi dan
jumlah pemakainya. Selain itu juga diperlukan perbotan atau perlengkapan untuk
layanan antara lain rak buku, kersi dan meja baca.
2. Koleksi
Koleksi merupakan unsur utama dalam
penyelenggara kegiatan layanan diperpustakaan. Keberadaan koleksi di layanan
harus dibina, dirawat, diatur secara tepat sehingga memudahkan pemakai dalam
mencari koleksinya, isi koleksi dapat berupa buku, majalah, surat kabar, karya
rekam, peta, lukisan dan sebagainya
3. Petugas Layanan
Petugas layanan merupakan penggerak dan
penyelenggara kegiatan layanan, petugas dibagian layanan dituntut cekatan,
terampil, ramah, berwawasan luas, rajin, cepat tanggap, dan siap membantuk
pemakai dalam menemukan informasi yang sedang dibutuhkan
4. Pemakai
Pemakai merupakan unsur pendukung dan
penentu dalam kegiatan layanan perpustakaan. Pemakai sebagai anggota masyarakat
memerlukan layanan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya, oleh
karena itu pustakawan harus mempu mengenali kebutuhan informasi bagi pemakai
BAB III
TEMUAN OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. TEMUAN OBSERVASI
Pada saat melakukan
observasi di MTsN Koto Tangah penulis mendapat kesempatan melakukan wawancara
dengan tenaga pengelola perpustakaan. Sebelum tahun 2005, perpustakaan MTsN
Koto Tangah menempati salah satu ruang lokal sebagai ruangan perpustakaan. Sekolah
MTsN Koto Tangah belum mempunyai petugas khusus dalam bidang tenaga kepustakaan,
tapi sudah ada. Koordinator perpustakaan, seorang guru bidang studi tertentu,
sehingga administrasi dan pengelolaannya masih sangat sederhana. Jam buka
perpustakaan senin-sabtu pada pukul 07.00 - 14.00 wib kecuali hari jumat pada
pukul 07.00 -12.00 wib.
Syarat
meminjam buku perpustakaan MTsN Koto Tangah adalah sebagai berikut :
1. Harus memiliki kartu
anggota perpustakaan
2. Tidak ada pembatasan
peminjaman buku bagi setiap anggota yang akan meminjam buku
3. Bagi yang meminjam buku
satu kali dalam sebulan harus melaporkan peminjaman bukunya jika memperpanjang
masa peminjaman
4. Keterlambatan
pengembalian akan dikenakan denda sejumlah uang 200/hari
Sekolah melakukan
pengenalan terhadap tata cara peminjaman buku pada setiap anggota pustaka pada
saat Masa Orientasi Siswa (MOS) disaat itu dilakukan pembimbingan, kartu
anggota yang dimiliki oleh setiap anggota tetap hanya satu dan peminjaman
bukupun tidak dibatasi selagi buku tersebut masih ada ketersediaannya di
perpuatakaan. Pengadaan bahan pustaka di MTsN Koto Tangah berupa buku-buku penunjang, paket dan multimedia seperti VCD Televisi.
Perpustakaan MTS Negeri
Koto Tangah mulai berbenah setelah mempunyai petugas yang pernah mengelola
perpustakaan sekolah (honorer) dan juga bidang pustaka pada tahun 2005 hingga
sekarang MTS Negeri Koto Tangah telah mempunyai ruangan pustaka khusus yang
lebih layak dari sebelumnya. Perpustakaan MTS Negeri Koto tangah dari tahun ke
tahun terus berbenah diri setelah tahun 2005 perpustakaan itu dibuat dan
diresmikan, setiap tahunnya terus menambah koleksi baik secara aktif (membeli /
mohon sumbangan koleksi) maupun pasif (bantuan dari pemerintah). Dana untuk
pengembangan penambahan koleksi-koleksi buku Perpustakaan ini diperoleh dari
dana BOS (bantuan operasional sekolah) dan sumbangan dari Depertemen Agama.
Dalam pengadaaan bahan pustaka, Perpustakaan MTsN Koto Tangah bekerja sama dengan perpustakaan daerah dan kantor arsip. perpustakaan daerah dan kantor arsip meminjamkan buku-bukunya dalam jangka waktu sekali dalam sebulan. Setiap bulannya buku-buku dari perpustakaan daerah datang ke sekolah untuk di pinjamkan ke sekolah dalam jangka waktu sebulan. Pelaksanaan penukaran buku dilakukan sebulan sekali dan dikembalikan lagi ditukar dengan buku-buku pinjaman yang baru.
Adapun perolehan pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan MTsN Koto Tangah dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan cara :
a. Pembelian.
Biaya pembelian biasanya berasal dari bantuan operasional sekolah (BOS) dan Depertemen Agama.
b. Hadiah.
Hadiah dapat diperoleh dari warga sekolah seperti siswa guru dan karyawan dan juga dari masyarakat maupun dari depertemen pendidikan setempat.
c. Tukar-menukar.
Tukar menukar bahan pustaka dilakukan antar perpustakaan atau instansi dari perpustakaan daerah dan kantor arsip.
Jenis-jenis buku yang ada di sekolah buku penunjang dan buku paket. Buku penunjang yang berisi tentang buku cerita-cerita, majalah, koran dan lain sebagainya. Jumlah buku penunjang tersebut persediaanya belum memadai ketersediaannya di perpustakaan MTsN Koto Tangah, perpustakaan MTsN Koto Tangah lebih mengutamakan buku-buku paket dikarenakan dapat digunakan dalam jangka waktu setahun oleh siswa.
Tenaga Pengelola Perpustakaan MTsN Koto Tangah yaitu :
Kepala Perpustakaan
: Usmadinarti Hmd. (Sarjana, D3 Perpustakaan IAIN Padang)
1. Melayani siswa atau guru
yang meminjam buku
2. Memelihara dan
memperhatikan buku yang rusak
3. Menciptakan suasana aman
dan nyaman
4. Mencatat buku yang rusak
5. Membuat laporan tentang
perpustakaan sesuai isi buku
Bagian
Administrasi
: Ria Hardesi (Honorer, MAN)
Bagian Pengolahan/ Teknis : Harmon
Pengolahan Bahan Pustaka Di Perpustakaan MTsN Koto Tangah Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh suatu perpustakaan sebelum melakukan kegiatan pelayanan kepada pengguna. Kegiatan pengolahan bahan pustaka bertujuan untuk memudahkan penemuan kembali bahan pustaka tersebut.
Pengolahan bahan
pustaka merupakan langkah yang harus dilakukan dalam suatu perpustakaan, sejak
bahan pustaka datang ke perpustakaan sampai saat siap untuk dimanfaatkan atau
dipinjam oleh pemakai. Menurut teori yang diperoleh setiap bahan pustaka yang
masuk menjadi milik perpustakaan, oleh karena itu bahan pustaka tersebut harus diinventarisasi/registrasi. Pencatat
bahan pustaka biasanya dilakukan pada buku induk, yaitu buku folio bergaris
yang dibagi ke dalam kolom-koom untuk mencatat identitas bahan pustaka.
Kegunaan dari buku induk tersebut adalah untuk mengetahui
jumlah koleksi yang dimiliki baik menurut judul maupun ekspemplar. Di bagian
Perpustakaan MTsN Koto Tangah koleksi buku dicatat 2 eksemplar saja untuk buku
yang sama, dengan alasan untuk efisiensi tenaga dan waktu. Pengolahan bahan
pustaka adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah bahan pustaka tersebut
selesai diproses oleh tim pengadaan atau penerimaan.
B. PEMBAHASAN
1.
CARA PENGADAAN BAHAN PUSTAKA
Cara pengadaan bahan pustaka dapat
dilakukan dengan membeli, hadiah,
hibah, menyewa dari perpustakaan sekolah lain, dan sebagainya. Berikut
diuraikan cara pengadaan bahan pustaka.
a)
Pembelian
Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan
dengan membeli merupakan cara terbaik. Dengan cara ini perpustakaan sekolah
dapat memilih buku yang benar-benar dibutuhkan. Cara pembelian ada dua macam,
yaitu pembelian secara langsung dan pembelian secara tidak langsung.
1.
Pembelian secara langsung adalah pembelian langsung di toko buku
dengan membawa daftar buku yang dibutuhkan atau langsung membeli di
lokasi-lokasi pameran buku.
2.
Pembelian secara tidak langsung adalah pembelian melalui rekanan atau
mengajukan pemesanan pembelian ke penerbit/ toko buku. Dalam pemesanan buku
perlu dicantumkan judul buku, nama pengarang, edisi atau jilid, penerbit dan
tahun terbit, serta jumlah dan harga satuan.
Pengadaan bahan pustaka di MTsN Koto
Tangah dilakukan oleh perpustakaan yang langsung dibeli dari distributor atau
toko buku
b)
Hadiah/Sumbangan
Selain dengan cara membeli, buku
perpustakaan sekolah juga dapat diperoleh melalui hadiah/sumbangan dari
perseorangan dan organisasi atau lembaga tertentu. Pengadaan melalui
hadiah/sumbangan/hibah dapat dilakukan dengan:
1.
Meminta sumbangan dari murid baru yang akan masuk sekolah,
murid yang akan lulus, dan alumni.
2.
Meminta sumbangan dari warga sekolah.
3.
Hadiah/sumbangan dari dewan sekolah atau komite sekolah.
Permintaan hadiah/sumbangan ini dapat ditujukan pada waktu rapat anggota
dewan/komite sekolah, atau langsung diajukan kepada ketua dewan/komite sekolah.
4.
Hadiah/sumbangan dari penerbit. Untuk memperoleh hadiah atau
sumbangan ini, pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan terlebih
dahulu mengajukan permohonan kepada penerbit yang bersangkutan.
5.
Hadiah atau sumbangan dari lembaga pemerintah atau lembaga
swasta, seperti Pusat Bahasa Depdiknas, Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI), dengan mengajukan surat
permohonan yang ditujukan kepada pimpinan lembaga tersebut.
c)
Tukar-menukar
Untuk memperoleh tambahan koleksi
perpustakaan sekolah, dapat dilakukan kerja sama dengan perpustakaan lain.
Hubungan kerja sama berupa saling tukar buku yang berlebihan atau kurang
manfaatnya bagi suatu perpustakaan sekolah. Buku seperti ini dapat ditukarkan
dengan perpustakaan sekolah lainnya.
Perpustakaan
MTsN Koto Tangah dalam pengadaaan bahan pustaka bekerja sama dengan
perpustakaan daerah dan kantor arsip untuk pertukaran buku baru, perpustakaan
daerah dan kantor arsip meminjamkan buku-bukunya dalam jangka waktu sekali
dalam sebulan.
d)
Menerima Titipan
Perpustakaan sekolah dapat menerima
titipan buku dari siapapun, misalnya dari tokoh masyarakat/instansi pemerintah
sepanjang buku yang dititipkan dapat menunjang pelaksanaan belajar-mengajar.
Bahan pustaka yang perlu disediakan di perpustakaan sekolah antara lain
sebagai berikut.
1. Bahan pustaka berbentuk buku
a)
Buku-buku referensi, seperti kamus, ensiklopedia, biografi,
dan almanak
b)
Buku-buku ilmu dan pengetahuan (non fiksi), seperti agama,
ilmu-ilmu sosial, bahasa, ilmu-ilmu
murni, ilmu-ilmu terapan/ teknologi, seni, rekreasi, olah raga,
kesusasteraan, sejarah, ilmu bumi, dan biografi.
c)
Buku-buku fiksi, seperti buku cerita, novel, cerpen, dan
sebagainya.
2. Bahan pustaka bukan buku
a)
Surat kabar, misalnya Kompas, Republika, Merdeka,
Media Indonesia, dan sebagainya.
b)
Majalah, misalnya Tempo, Gatra, dan
sebagainya.
c)
Kliping, misalnya tentang kepemudaan,
kesenian, olahraga, perekonomian,
d)
Alat peraga, misalnya Globe, peta, gambar, model, AVA (Audio Visual Aids), radio, televisi,
video tape recorder, overhead projector.
e)
Piringan hitam, CD, kaset, disket, film strip, dan
sebagainya.
Pada umumnya murid lebih senang membaca
buku fiksi daripada buku non fiksi. Untuk memotivasi siswa datang ke
perpustakaan, pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan sekolah
diharapkan dapat mengadakan buku fiksi dan buku non fiksi dalam jumlah yang
seimbang. Misalnya, jumlah buku fiksi 30 sampai 40 persen dari jumlah koleksi,
sedangkan jumlah buku non fiksi 60 sampai 70 persen dari jumlah koleksi yang
ada
2.
PERENCANAAN PENGADAAN BAHAN PUSTAKA
Secara umum, perencanaan berarti suatu
proses menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Perencanaan pengadaan bahan pustaka adalah proses menentukan usaha
yang akan dilakukan untuk memperoleh bahan pustaka dalam rangka terselenggaranya
perpustakaan sekolah dengan sebaik-baiknya.
Perencanaan yang dilakukan perpustakaan
MTsN Koto Tangah sudah dilakukan mulai dari pengadaan buku penunjang dan paket
sampai dengan pengelolaannya. Dalam perencanaan pengadaan bahan pustaka, ada
beberapa langkah yang harus ditempuh oleh pustakawan atau guru yang ditugaskan
di perpustakaan MTsN Koto Tangah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut yaitu :
1)
Inventarisasi Bahan Pustaka yang Harus Dimiliki
Langkah pertama dalam perencanaan
pengadaan bahan pustaka adalah mengiventarisasi bahan pustaka yang harus
dimiliki perpustakaan sekolah. Untuk menginventarisasi bahan pustaka ini
pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan dapat berpedoman pada buku
yang memuat daftar bahan pustaka. Beberapa buku yang memuat daftar bahan
pustaka, misalnya "Koleksi Dasar Untuk Perpustakaan MTsN Koto Tangah,
Bibliografi, Katalog Penerbit, Daftar Majalah, Daftar Buku dengan Anotasi”.
Oleh karena itu, setiap perpustakaan perlu memiliki daftar bahan pustaka untuk
dijadikan pedoman dalam perencanaan pengadaan bahan pustaka.
2)
Inventarisasi Bahan Pustaka yang Dimiliki
Langkah kedua dalam perencanaan
pengadaan bahan pustaka adalah menginventarisasi bahan pustaka yang sudah
dimiliki di perpustakaan sekolah. Untuk menginventarisasi bahan pustaka ini
pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan dapat berpedoman pada “Buku Induk Bahan Pustaka Perpustakaan sekolah.”
Perpustakaan sekolah harus dapat menginventarisasi bahan pustaka ke dalam buku
induk bahan pustaka. Jika ini belum dilakukan, maka pustakawan atau guru yang
ditugaskan di perpustakaan harus menginventarisasi semua bahan pustaka dan
melakukan penyiangan bahan pustaka yang sudah tidak sesuai atau kadaluarsa/rusak.
Ini tentunya akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, sedini
mungkin semua bahan pustaka yang baru diterima harus dimasukkan ke dalam buku
induk bahan pustaka.
3)
Analisis Kebutuhan Bahan Pustaka
Berdasarkan inventarisasi bahan pustaka
tersebut, ditugaskan mengelola di perpustakaan dapat mengiventarisasi bahan
pustaka yang dibutuhkan. Bahan pustaka yang dibutuhkan adalah bahan pustaka yang seharusnya dimiliki
perpustakaan, tetapi bahan pustaka tersebut belum tersedia di perpustakaan sekolah.
Cara yang dapat ditempuh untuk menganalisis bahan pustaka yang dibutuhkan
adalah membandingkan antara hasil inventarisasi bahan pustaka yang sudah
dimiliki dan inventarisasi bahan pustaka yang harus dimiliki.
4)
Menetapkan Prioritas
Apabila hasil analisis kebutuhan bahan
pustaka menunjukan bahwa bahan pustaka yang dibutuhkan sangat banyak, sementara
dana yang ada tidak cukup, maka perlu dibuatkan prioritas kebutuhan. Dengan
cara ini dapat ditetapkan bahan pustaka yang harus segera diusahakan. Beberapa
hal yang perlu dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan prioritas adalah
sebagai berikut.
1.
Kurikulum
2.
Bakat dan minat murid
3.
Pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan
4.
Tingkat usia murid
5.
Sumber pengadaan bahan pustaka
6.
Keadaan ruang dan peralatan perpustakaan sekolah
7.
Anggaran yang tersedia untuk pengadaan bahan pustaka
Dalam perencanaan, khususnya pada waktu
menentukan prioritas, pustakawan atau guru yang ditugaskan di perpustakaan
harus mampu memilih buku yang berkualitas. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menentukan baik tidaknya suatu buku adalah sebagai berikut.
- Isi dan ruang lingkup isi buku
- Validitas dan kemutakhiran isi buku
- Sistematika penyajian
- Kemampuan pengarang
- Penerbit
- Kelengkapan buku, misalnya indek, ilustrasi, dan lampiran
- Kualitas sampul dan kertas
- Edisi dan tahun terbit
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Cara pengadaan bahan pustaka dapat
dilakukan dengan membeli, hadiah,
hibah, menyewa dari perpustakaan sekolah lain, dan sebagainya. Berikut
diuraikan cara pengadaan bahan pustaka.
a)
Pembelian
1.
Pembelian secara langsung
2.
Pembelian secara tidak langsung
Pengadaan bahan
pustaka di MTsN Koto Tangah dilakukan oleh perpustakaan yang langsung dibeli
dari distributor atau toko buku
b)
Hadiah/Sumbangan
Selain dengan cara membeli, buku
perpustakaan sekolah juga dapat diperoleh melalui hadiah/sumbangan dari
perseorangan dan organisasi atau lembaga tertentu.
c)
Tukar-menukar
Perpustakaan
MTsN Koto Tangah dalam pengadaaan bahan pustaka bekerja sama dengan
perpustakaan daerah dan kantor arsip untuk pertukaran buku baru, perpustakaan
daerah dan kantor arsip meminjamkan buku-bukunya dalam jangka waktu sekali
dalam sebulan.
d)
Menerima Titipan
Perpustakaan sekolah dapat menerima
titipan buku dari siapapun, misalnya dari tokoh masyarakat/instansi pemerintah
sepanjang buku yang dititipkan dapat menunjang pelaksanaan belajar-mengajar.
Bahan pustaka yang perlu disediakan di perpustakaan sekolah antara lain
sebagai berikut.
1.
Bahan pustaka berbentuk buku
2.
Bahan pustaka bukan buku
Perencanaan yang dilakukan perpustakaan
MTsN Koto Tangah sudah dilakukan mulai dari pengadaan buku penunjang dan paket
sampai dengan pengelolaannya. Dalam perencanaan pengadaan bahan pustaka, ada
beberapa langkah yang harus ditempuh oleh pustakawan atau guru yang ditugaskan
di perpustakaan MTsN Koto Tangah.
Langkah-langkah perencanaan pengadaan
bahan pustaka tersebut adalah sebagai
berikut yaitu :
1.
Inventarisasi Bahan Pustaka yang
Harus Dimiliki
2.
Inventarisasi Bahan Pustaka yang
Dimiliki
3.
Analisis Kebutuhan Bahan Pustaka
4.
Menetapkan Prioritas
B.
SARAN
Pelayanan pengadaan bahan perpustakaan lebih ditingkatkan lagi baik itu
buku-buku koleksi dan buku penunjang lainnya agar informasi yang ada di
perpustakaan sekolah lebih dapat berkembang bagi siswa-siswi warga sekolah. Dengan adanya bahan pustaka yang memadai siswa dapat
belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Bahan pustaka yang dapat
menunjang kegiatan belajar siswa adalah bahan pustaka yang secara terus-menerus
ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Oleh karena itu pengadaan bahan pustaka
perlu terus dibenahi dan dikembangkan pengadaannya di dalam lingkungan
perpustakaan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, S. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. PT.
Gramedia, Pustaka Utama. Jakarta
Setiarso, Bambang.
2003. Perpustakaan Khusus dan hak
memperoleh informasi. Makalah
Lasa Hs.2005. Manajemen
Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media.
Lasa Hs. 2007. Manajemen
Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Pinus Book.
Sumantri, M.T. 2002. Panduan
Penyelenggaraan Perpustakaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sutarno NS. 2006. Manajemen
Perpustakaan: suatu pendekatan praktik. Jakarta : Sagung Seto.
Yusuf , Pawit M. & Yaya Suhendar. 2007. Pedoman penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Kencana
Prenada Media.